[Travel] Masjid Putra, Tempat Ibadah Megah di Putrajaya

Ngobrolin soal Malaysia kayaknya banyak banget artikelku tentang travelling tapi isinya cuman negaranya Malaysia, nah gimana lagi dong, mampunya cuman ke Malaysia aja, gak mampu ke negara lainnya.

Nah secara nih tikey ke Malaysia aja cuman Rp 350.000 PP, nah murah kan, sedangkan kalau ke Yogjakarta aja PP udah pasti habisnya hampir Rp 1.000.000/Orang, Indonesia mah bagus punya tempat wisata banyak banget, tapi ya gitu, tiket domestiknya mehol sekali.

Ngobrolin Soal Malaysia, udah pada tahu belum sih, kalau pusat Administrasi Malaysia itu bukanlah Kuala Lumpur lagi, melainkan Putrajaya, 4x ke Malaysia belum pernah nih mampir melimpir ke Putrajaya, melipirnya ke Melaka mulu deh.



Akhirnya pada kesempatan kali ini, dengan tubuh bontot hamil 5 bulan, dan berangkatnya berdua sama suami, berusahalah kita menyempatkan diri untuk main ke Putrajaya, tujuan list liburan ke Putrajaya sebenernya banyak, tapi karena tubuh sudah gak semampu saat belum hamil, jadi kita memutuskan untuk sedapatnya saja lokasi liburannya dimana aja, gak perlu maksa harus semua wisata terpenuhi karena kondisi badan juga gak memungkinkan

Kami berangkat dari Surabaya pada pukul 05.05 WIB waktu Surabaya, dan sampai pada pukul 08.25 Waktu Malaysia, setelah sampai di Malaysia, proses Imigrasi dan jalan kita yang eman dilambat-lambatin keluar dari Imigrasi pada pukul 09.30 kita memutuskan untuk jalan-jalan keliling terlebih dahulu, lalu kita memutuskan utuk naik KLIA Transit untuk pergi ke Putrajaya

Kita pergi ke Putrajaya sekitar 11.25, gak lama menunggu KLIA Transit, kami naik KLIA Transit dengan harga RM 8, tapi sedangkan kami cek kembali harusnya harganya RM 9.40, sepertinya petugasnya salah ngasih harga deh, ya sudahlah.



Setiba di Putrajaya Sentral, kami memutuskan untuk menaruh koper kami pada loker yang ada di Putrajaya sentral, agar gak berat untuk dibawa kemana-mana, jadi lebih aman di masukan loker aja, lagian ya kita gak ada rencana stay di putrajaya




Tepat dibawah Putrajaya sentral sudah ada halte bus yang bisa kita naiki seperti di Melaka Sentral, dan beberapa tujuan kami itu ada banyak, tapi kami akhirnya memilih ke Masjid Putra. Kita tanya ke petugas Bus apa yang bisa membawa kami ke Masjid Putra, waktu menunggu BUSnya sangatlah lama sekali, saya hampir menunggu BUS 2.5 Jam sampai akhirnya datang.






Jam 14.10 akhirnya bus yang membawa saya ke Masjid Putra datang, ahhh tahu gitu naik taxi aja deh biar bisa ke beberapa tempat, tapi tak apalah karena emang tujuan kami adalah menghemat dan pengen tahu naik transportasi apa yang murah.

Bus melaju dengan cepat mengelilingi beberapa bagian kota Putrajaya, bangunan di Putrajaya sangat besar-besar namun tidak menjulang tinggi dilangit, banyak bangunan yang bergaya eropa atau klasik, beberapa tempat juga terlihat sepi dan juga bersih, sepertinya saya kalau disuruh tinggal disini bakalan betah banget, selain bersih, udara juga tidak terlalu panas, karena waktu itu mendung.




Tujuan terakhir adalah Masjid Putra, kami turun tapi keadaan tiba-tiba hujan, kami berlari masuk, dan kebetulan kami belum melaksanakan sholat zduhur, lokasi tempat whudu ada di lantai ground, untuk tampat sholat laki-laki ada di lantai pertama, dan untuk sholat perempuan ada di lantai kedua, ada akses liftnya jadi gak perlu kawatir naik turun tangga, dari jauh kami sangat mengagumi bangunan Majid Putra, selain megah dan berwarna pink lokasinya semua juga bersih, ku kira bakalan sepi, dan ternyata disana ramai sekali dengan turis, pada halaman luar masjid adalah alun-alun kota Putra, dan disamping jalan kita bisa turun ke bawah untuk melihat sekeliling jalanan kota Putra, ada juga pujasera, kami memutuskan untuk makan di pujasera karena perut sudah tak bisa di kontrol.








Setelah makan, kami memutuskan untuk keliling alun-alun, lumayan capek tapi gak papa namanya juga pengen tahu, sembari kami mencari cara untuk kembali ke Putrajaya Sentral alhasil kami gak menemukan Bus yang bisa membawa kami ke Putrajaya Sentral, akhirnya kami memutuskan untuk kembali dengan menggunakan taxi, dan karena tujuan berikutnya tutup pada pukul 17.00 yaitu ataska morroco jadi kita memilih untuk kembali ke KL Sentral dan check in hotel.







Kami memilih naik kreta KLIA Transit dari Putraja Sentral ke Kl Sentral dengan harga RM 15.40 sesampainya di KL Sentral kami memilih naik KTM menuju Pasar Seni, karena kebetulan hotel yang saya pilih adalah di samping pasar seni, karena selain dekat dengan KTM, dekat pula dengan Go KL

Sekian perjalanan saya menuju Ibu kota Malaysia pusat admistrasi Malaysia, sungguh kalau ke Malaysia sepertinya harus mampir ke Putrajaya selain bersih semua tersa nyaman.



Cheers,

Posting Komentar

0 Komentar