Bromo Mountain at the time of the Chinese New Year (Bahasa Indonesia)

Imlek adalah Tahun Baru China, saya tidak punya rencana untuk liburan, tetapi teman saya mengajukan liburan dengan keluarganya kepada saya, entah tanpa pikir panjang akhirnya saya setuju ikut dia berlibur ke Probolinggo. Saya mengajak 2 rekan laki-laki saya untuk bergabung bersama ke Probolinggo. Kami berangkat menggunakan Mobil dengan kapasiti orang didalamnya adalah 8 orang. Teman saya dan keluarganya total 4 orang dan 1 teman perempuan kami, dan 2 rekan kami laki-laki. Kami berangkat dari Surabaya pukul 07.00. Alamak sudah berangkat pagi masih saja macet, yeesss pasti macet lah karena kami berangkat pada saat libur Imlek atau orang-orang pada liburan di waktu tahun baru china, may be. Karena tidak ingin bermacet-macetan dijalan kami bertanya kepada beberapa orang lokal daerah pasuruan dimana kami bisa lewat dengan menghindari macet ini, cukup dengan mengeluarkan uang Rp 2.000 kami sudah mendapatkan informasi dimana kami bisa melewati macet menuju ke Probolinggo.

Jalannya tak cukup besar, namun nyaman untuk dilalui, kami melewati jalan kecil yang biasanya pengguna truck-truck mengirim barang ke Probolinggo, alhasil memang jalannya adalah jalan tikus yang bisa cepat sampai ke Probolinggo tanpa harus macet-macetan. Nah tujuan awalnya adalah memang bukan ke bromo tapi ke BJBR next saya akan ulas mengenai BJBR, lansung cusss aja ke Bromo. Kami sampai bromo sekitar siangan. tapi kami menginap disalah satu penginapan kecil didekat pintu masuk. Penginapannya 1 kamar bisa untuk 4 orang, dengan 2 tempat tidur, dan 1 kamar mandi dalam, sebenarnya kamar mandinya ada air panasnya, namun saat saya tempati rusak, jadi tidak adalah air hangat untuk mandi, jika mau air hangat bisa memasak air dulu biar bisa mandi pakai air hangat. Rekan saya dapat harga 1 kamar adalah Rp. 200.000 namun saat saya tanya kepada mbak-mbak warung disana, mbaknya biasanya menawarkan 1 kamar seharga Rp. 150.000, dan karena kita ke Bromo naik mobil maka kami harus menyewa Jeep, namuan kalo kita tidak menggunakan mobil, kita menggunakan sepeda motor, kita tidak perlu menggunakan jeep, kita bisa explore Bromo menggunakan kendaraan roda dua, atau jika kalian kuat kakinya dan kuat mengayuh bisa menggunakan sepeda (saya rasa yang ini banyak gak kuatnya lol). kami dapat jeep seharga Rp. 550.000/jeep sedangkan kita sewa 2 jeep maka kami harus mengeluarkan uangan Rp. 1.100.000, lagi-lagi saya tanya kepada mbak- mbak tadi katanya jeepnya biasanya Rp. 450.000 yeesss semakin ketipu. btw buat yang pengen ke bromo saya bisa kasih contact mbak-mbak yang saya tanyakan. dan jangan sewa jeep di bawah saat naik ke bromo, karena kalian akan dapat harga wow yaitu Rp. 1.000.000/jeep, nah jeep yang saya maksud diatas untuk 4 lokasi, penanjakan untuk liat matahari terbit, ke gunung bromo (kalian harus jalan kaki dan naik anak tangga untuk sampai ke puncaknya), padang savana, dan pasir berbisik.(Mbak Utin 085856094868 ini mbak-mbak yang ngasih saya harga 150.000 untuk kamar dan jeep 450.000, kalian bisa call mbaknya/WA aja bisa, bilang aja dari Putri "surabaya yang pas imlek nginep sana" insya allah dikasih harga itu, nego harga yang saya ajukan itu saja").

lanjutt ceritanya aja deh untuk point2 di bromo waktu imlek. yah yah yah, Tidur di bromo waktu imlek kayaknya gak akan bisa tidur, banyak faktor, 1. udaranya dingin binget, terakhir ke bromo naik motor gak sedingin waktu stay di pengeniapan. 2. anginnya kenceng banget sehingga banyak bunyi gesekan bambu/tanaman yang kehempas angin, jadi was was banget pas tdr. akhirnya kami berempat disatu kamar banyak yang tidak bisa tidur, saya dan rekan perempuan saya yang satu tempat tidur, tidak dapat tertidur lelap karena suhu yang sangat dingin ditambahkan angin yang begitu kenceng. alhasil jam 01.00 dini hari saya beranjak mandi dengan suhu yang sangat dingin tersebut. dan jm 02.30 kami sudah di jemput oleh jeep, katanya sih segera berangkat ke penanjakan kalau agak pagian lagi akan membuat jalannya tambah jauh. yaaappp penanjakan atau view point  untuk melihat matahari terbit. total sudah sampai di lokasi hujan mendung gelap pula, apa yang mau dilihat semua gelap gulita ditambah hujan dan dingin yang menyengat, akhirnya pukul 05.30 saya dan 3 rekan saya memutuskan untuk turun karena hasilnya 0 kami tidak melihat apapun, kami bersandar di salah satu watung disana, dan bercakap-cakap dengan pemilik warung, kata ibu-ibu warung tersebut "kalau kesini waktu imlek pasti gini mbak, berkah hujan, setiap tahun waktu imlek pasti hujan gak berhenti-henti, tapi biasanya siang berhenti kok mbak, kalau kesini bulan juni-oktober aja mbak pemandangannya bagus banget mbak kalau bulan-bulan itu" itu sih kata ibu-ibuk penjaga warung.


Penanjakan 1 atau view point benar-benar tidak terlihat sama sekali karena suasana yang mendung dan hujan pada saat itu. hati sudah ciut duh jauh-jauh dari Surabaya gak bisa menikmati sama sekali, hahah ini masih 1 tujuan loh, next kita ke gunung bromo.
 Jeepnya parkir di bawah jauh sana, anda harus jalan sampai keatas, dan ketika anda melihat kebawah semua terlihat kecil hahaha, ini belum sampai puncak, sebenarnya anda bisa menggunakan kuda yang ditawarkan penduduk sana, kalau gak salah PP Rp 100.000, namun karena untuk kedua kalinya saya kesini saya tidak mau menggunakan kuda, karena saya ingin menikmati segalanya yang ada disini, andai tidak hujan dan tidak mendung semua terlihat indah disini. 


 
 Kamu bisa melanjutkan naik anak tangga yang ada di foto saya, namun karena belerangnya sangat menyengat dan membuat dada saya sakit, saya memutuskan untuk turun tidak melanjutkan sampai, diatas, dan karena saya sudah pernah berkunjung sebelumnya jadi saya memutuskan untuk tidak keatas, dan jika kalian naik kuda, kuda tidak akan menaiki anak tangga tersebut, anda akan diturunkan sebelum anak tangga tersebut, dan akan ditunggu oleh pemilik kuda hingga kalian turun itu jika suasana semi namun saat ramai, anda akan diberikan waktu sekitar 30 menit-60 menit
Karena saat turun hujan dan kabut semakin menjadi, semua tidak terlihat seperti ini, dan dingin semakin menjadi mungkin saat itu kira-kira 6 derajat celcius hahaha. bagi orang seperti saya yang tidak suka dingin suhu tersebut sangatlah dingin dan menusuk menurus saya. next saya kepadang savana post berikutnya ya :)

Posting Komentar

0 Komentar