Ketika Harus Merelakan, Dan Sebuah Harapan Tidaklah Sama Dengan Kenyataan

Sebuah harapan yang kita inginkan bertahun-tahun dan berakhir dengan musna begitu saja tanpa meninggalkan jejak sedikitpun, sedih pasti ada karena harapan yang kita harapkan tidaklah berujung sesuai dengan keinginan kita, namun apa semua itu akhirnya memutuskan diri untuk berharap, saya rasa tidak. Karena sebuah harapan yang kita harapkan dan tidak menjadi kenyataan maka Tuhan menunjukan sesuatu yang bukanlah terbaik untuk kita.

Sepertihalnya mencintai seseorang, sulit rasanya ketika merelakan karena harapan yang kita ciptakan bersama orang terkasih akhirnya menghilang begitu saja. Sepertihalnya apa yang terjadi pada saja di 2016 lalu. Mecintai seseorang hingga bertahun-tahun bukanlah hal mudah, bukanlah hal yang sulit pula.  Melupakan semua kenangan dengannya adalah hal paling sulit, bersamanya entah saya dianggap sebagai sahabat, teman, atau bahkan bukan siapa-siapa, atau mungkin hanya orang yang dikenal. Berawal dengan semua baik-baik saja menjalin sebuah pertemanan yang layaknya seorang teman, berbagi tugas, bercanda tawa, jalan bersama dan masih banyak hal lainnya yang dilakukan seorang teman. Tahun berlalu menjadikan sebuah pertemanan renggang karena terjadilah sebuah perasaan diantara satu sama lain, entah dimulai dari siapa dan dimulai dengan siapa. hingga 5 tahun masih baik-baik saja. Dan karena semakin tahun, semakin membuah seseorang tersakiti dan semakin membuat seseorang menjadi orang tak dikenal akhirnya salah satu memutuskan sebuah hubungan pertemanan atau apapun itu namanya dengan lontarakan kata "aku akan segera menikah" kata-kata indah yang muncul begitu saja dan membuat jantung terasa menyakitkan. Bagaimana menyikapinya, entah bagaimana menyikapi hanya terdiam yang mampu dilakukan agar semua tampak biasa saja didepan siapapun. Dan semua belalu begitu saja, meninggalkan rasa begitu sakit dan meninggalkan luka yang begitu dalam, hingga 2017 salah satunya mengalami Operasi karena sakit, dan mereka berdua saling memahi sebuah sakit yang dialami oleh dia beberapa tahun terkhir, seseorang teman atau sahabat yang ditunggunya datang dan ditunggunya memberikan support tapi tak kunjung datang dan tak kunjung pula menghampir, satu katapun juga tak muncul di layar handphonenya. Dan saat itupula dia berusaha merelakannya, dengan rasa sakit dalam hatinya serta rasa sakit yang dialaminya pasca operasi semuanya menjadi satu dan dia harus merelakan semua kisah bersama sahabatnya, merelakan perasaan yang dia rasakan dan merelakan semua hingga merasakan sakit yang begitu menyakitkan. Dan dia tersadar bahwa mungkin seseorang itu bukanlah yang terbaik untuk dirinya.

Tahun berganti tahun, begitu cepat sekali rasanya berganti, rasanya baru beberapa minggu yang lalu, dan ternyata semua itu sudah terlewati jauh sekali, dia tiba-tiba didapati seorang sahabat karibnya yang juga dia anggap sebagai kakaknya datang untuk menyatakan sebuah pengakuan bukan untuk sebuah hubungan pacara namun memintanya untuk menjadi seseorang yang menemani dalam hidupnya. Dia berfikir panjang, karena sebelumnya dia bertanya kepada Tuhan "jika yang sebelumnya bukanlah yang terbaik untuk dia maka hapuskanlah dari hatinya dan berikan seseorang yang terbiak menurut tuhan" ya jawaban itu muncul begitu saja dihadapannya, seseorang yang selalu dia tolak karena dia sudah menganggapnya sebagai seorang kakak, walaupun dia menjadikannya opsi untuk pendamping hidupnya jika tidak bersama orang yang dia sayang. Dia memutuskan lamaran seorang sahabat yang dia anggap kakak, dan dia memberitahukan seseorang tersebut bahwa dia hendak lamaran dengan seseorang dan dia tidak menyebutkan dengan siapa, namun seseorang itu bertanya "apakah kamu yakin" dia menjawab "bagaimana aku tidak yakin, dengan seseorang yang pernah berkata dia akan menikah dan sampai detik ini dia tidak menikah, melaikan sebuah kebohongan yang terucap agar salah satunya menghilang" seseorang itu hanya menjawab dengan berbagai alasan, dan diakhir pembicaraan seseorang itu masih bertanya "sudah yakin kah?".

Dan pada hari pertunangannya dia memberitahukan seseorang itu bahwa dia menerima lamaran seseorang sahabatnya bernama, dan semua sudah terlambat baginya. Perasaan yang dia tahan hingga 7 tahun sudah tidaklah dia pertahankan dai memilih melepaskan, merelakan seseorang tersebut agar bahagia menurut caranya. Dan dia mempertimbangkan banyak hal jika bersamanya, dan menjadikan dia bebes memilih akan dengan siapa seseorang itu hidup.

Posting Komentar

0 Komentar